KEANEKARAGAMAN HAYATI
Selasa, 26 Januari 2010 03:40 WIB
Jakarta, Kompas - Kebun raya bermanfaat bagi upaya penyelamatan keanekaragaman hayati, pendidikan lingkungan, rekreasi, dan manfaat alam lainnya. Indonesia membutuhkan minimal 45 kebun raya. Saat ini ada 16 kebun raya yang sedang dibangun di 14 provinsi, 4 kebun raya yang sudah eksis, dan kini akan bertambah 3 lagi di Solok, Minahasa, dan Kendari.
”Pembangunan kebun raya di daerah tak hanya merepresentasikan kepentingan daerah atau nasional, tetapi juga kepentingan global,” kata Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Umar Anggara Djenie, Senin (25/1) di Kebun Raya Bogor.
Umar menyampaikan hal itu dalam acara penyerahan penghargaan bagi para pemenang lomba Pengayaan Desain Arsitektur Lanskap dan Arsitektur Master Plan untuk tiga kebun raya baru. Ketiganya, yaitu Kebun Raya Solok di Sumatera Barat, Kebun Raya Minahasa di Sulawesi Utara, dan Kebun Raya Kendari di Sulawesi Tenggara.
Dalam acara itu hadir Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak. Dalam sambutannya, ia mengemukakan, pentingnya kebun raya di setiap daerah untuk menjaga sumber air. Pada kesempatan itu dikukuhkan pula penyanyi rock Ikang Fawzi sebagai Duta Kebun Raya. ”Ikang Fawzi sejak lama menjadi sahabat kebun raya,” ujar Umar Ketua LIPI.
Di perbatasan
Saat ini dari 16 kebun raya yang sedang dibangun, antara lain Kebun Raya Sungai Wain di Balikpapan, Kebun Raya Liwa di Lampung, Kebun Raya Kuningan di Jabar, Kebun Raya Batu Raden di Jawa Tengah, Jambi, Kebun Raya Puca di Sulawesi Selatan, Kebun Raya Enrekang di Sulawesi Selatan, dan Kebun Raya Katingan di Kalimantan Tengah.Kepala Pusat Konservasi Kebun Raya Bogor Mustaid Siregar mengatakan, jumlah minimal 45 kebun raya diharapkan tercapai secepatnya. Tidak tertutup kemungkinan pengajuan lagi dari sejumlah daerah lainnya dengan pedoman makin bertambah banyak akan makin bagus.
”Penentuan lokasi kebun raya sebaiknya di perbatasan antara wilayah permukiman dengan kawasan konservasi hutan lindung,” kata Mustaid.Mustaid mencontohkan, Kebun Raya Cibodas di antara kawasan permukiman dengan kawasan konservasi Gunung Gede-Pangrango, Jawa Barat. Kebun Raya Sungai Wain di Balikpapan berbatasan dengan kawasan konservasi Sungai Wain.Kebun Raya Cibodas merupakan satu di antara empat kebun raya yang kini dikelola LIPI. Ketiga kebun raya lainnya meliputi Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Eka Karya Bedugul di Bali, dan Kebun Raya Purwodadi di Pasuruan, Jawa Timur.
”Eksistensi kebun raya terbukti memberikan kontribusi bagi pemerintah daerah, misalnya menunjang keseimbangan alam ataupun kepentingan ekonomi lainnya,” kata Mustaid. Mustaid Siregar Ketua Kebun Raya Bogor mencontohkan Kebun Raya Cibodas dibangun pada 1852. Kebun Raya Bogor diresmikan tahun 1817. Keduanya kini masih tetap berlangsung dan terjaga dengan baik. (NAW)
Sumber: http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/01/26/03401287/kebun.raya.bertambah.tiga
Selasa, 26 Januari 2010 03:40 WIB
Jakarta, Kompas - Kebun raya bermanfaat bagi upaya penyelamatan keanekaragaman hayati, pendidikan lingkungan, rekreasi, dan manfaat alam lainnya. Indonesia membutuhkan minimal 45 kebun raya. Saat ini ada 16 kebun raya yang sedang dibangun di 14 provinsi, 4 kebun raya yang sudah eksis, dan kini akan bertambah 3 lagi di Solok, Minahasa, dan Kendari.
”Pembangunan kebun raya di daerah tak hanya merepresentasikan kepentingan daerah atau nasional, tetapi juga kepentingan global,” kata Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Umar Anggara Djenie, Senin (25/1) di Kebun Raya Bogor.
Umar menyampaikan hal itu dalam acara penyerahan penghargaan bagi para pemenang lomba Pengayaan Desain Arsitektur Lanskap dan Arsitektur Master Plan untuk tiga kebun raya baru. Ketiganya, yaitu Kebun Raya Solok di Sumatera Barat, Kebun Raya Minahasa di Sulawesi Utara, dan Kebun Raya Kendari di Sulawesi Tenggara.
Dalam acara itu hadir Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak. Dalam sambutannya, ia mengemukakan, pentingnya kebun raya di setiap daerah untuk menjaga sumber air. Pada kesempatan itu dikukuhkan pula penyanyi rock Ikang Fawzi sebagai Duta Kebun Raya. ”Ikang Fawzi sejak lama menjadi sahabat kebun raya,” ujar Umar Ketua LIPI.
Di perbatasan
Saat ini dari 16 kebun raya yang sedang dibangun, antara lain Kebun Raya Sungai Wain di Balikpapan, Kebun Raya Liwa di Lampung, Kebun Raya Kuningan di Jabar, Kebun Raya Batu Raden di Jawa Tengah, Jambi, Kebun Raya Puca di Sulawesi Selatan, Kebun Raya Enrekang di Sulawesi Selatan, dan Kebun Raya Katingan di Kalimantan Tengah.Kepala Pusat Konservasi Kebun Raya Bogor Mustaid Siregar mengatakan, jumlah minimal 45 kebun raya diharapkan tercapai secepatnya. Tidak tertutup kemungkinan pengajuan lagi dari sejumlah daerah lainnya dengan pedoman makin bertambah banyak akan makin bagus.
”Penentuan lokasi kebun raya sebaiknya di perbatasan antara wilayah permukiman dengan kawasan konservasi hutan lindung,” kata Mustaid.Mustaid mencontohkan, Kebun Raya Cibodas di antara kawasan permukiman dengan kawasan konservasi Gunung Gede-Pangrango, Jawa Barat. Kebun Raya Sungai Wain di Balikpapan berbatasan dengan kawasan konservasi Sungai Wain.Kebun Raya Cibodas merupakan satu di antara empat kebun raya yang kini dikelola LIPI. Ketiga kebun raya lainnya meliputi Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Eka Karya Bedugul di Bali, dan Kebun Raya Purwodadi di Pasuruan, Jawa Timur.
”Eksistensi kebun raya terbukti memberikan kontribusi bagi pemerintah daerah, misalnya menunjang keseimbangan alam ataupun kepentingan ekonomi lainnya,” kata Mustaid. Mustaid Siregar Ketua Kebun Raya Bogor mencontohkan Kebun Raya Cibodas dibangun pada 1852. Kebun Raya Bogor diresmikan tahun 1817. Keduanya kini masih tetap berlangsung dan terjaga dengan baik. (NAW)
Sumber: http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/01/26/03401287/kebun.raya.bertambah.tiga